30% Kulit Bayi Lebih Tipis dan Sensitif, Ini Cara Menjaga Kelembabannya!
A
A
A
JAKARTA - Bayi terlahir dengan kulit yang 30% lebih tipis dan lebih sensitif daripada kulit orang dewasa, sehingga mereka kehilangan kelembaban lebih cepat serta lebih rentan iritasi. Karenanya, kulit bayi sebagai garis pertahanan pertama mereka memerlukan produk yang dirancang khusus untuk kulit bayi, yaitu produk yang halus dan lembut.
"Pada bulan-bulan awal, ketika sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang, kulit mereka 30% lebih tipis dan lebih sensitif daripada kulit orang dewasa, sehingga mudah dan lebih cepat kehilangan kelembapan serta rentan terhadap iritasi dan infeksi. Karena itu, para ibu sebaiknya mempethatikan kulit bayi, terutama berhati-hati dalam memilih produk-produk perawatan kulit," kata Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia, dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, FINSDV, FAADV saat peluncuran CottonTouch di Kota Kasablanka, belum lama ini.
Lebih lanjut dr. Srie menyarankan, untuk menjaga kelembapan kulit bayi dan terhindar dari iritasi, utamanya pastikan penggunaan produk bayi yang teruji dan halus, menjaga serta meningkatkan kelembapan kulit, juga pastikan tidak merusak keseimbangan pH ataupun microbiome kulit. Karena keseimbangan microbiome kulit merupakan salah satu faktor penting yang berperan pada sistem pertahanan pertama kulit bayi dari pengaruh dunia luar, agar terhindar dari iritasi dan infeksi.
"Bicara kulit bayi, lebih tipis dan selain tipis kulitnya belum optimal. Semua antar selnya masih longgar dan apapun yang dioleskan bisa gampang masuk. Itu kenapa produk bayi harus lembut. Fungsi proteksi paling utama. Kalo proteksi belum sempurna, kita harus pakai produk yang harus membantu," sarannya. (Baca juga: Lagi Hamil? Baiknya Jangan Konsumsi Kunyit ).
"Gunakan produk yang didesain khusus dengan formulasi bayi dengan bahan-bahan lembut, nggak bikin hipoalergenik dan keasamannya sesuai dengan keasaman kulit. Nggak rusak kulit, bisa membersihkan dengan baik dan melembapkan kulit. Cara mengoleskan produknya juga dengan baik," tambahnya.
"Pada bulan-bulan awal, ketika sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang, kulit mereka 30% lebih tipis dan lebih sensitif daripada kulit orang dewasa, sehingga mudah dan lebih cepat kehilangan kelembapan serta rentan terhadap iritasi dan infeksi. Karena itu, para ibu sebaiknya mempethatikan kulit bayi, terutama berhati-hati dalam memilih produk-produk perawatan kulit," kata Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia, dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, FINSDV, FAADV saat peluncuran CottonTouch di Kota Kasablanka, belum lama ini.
Lebih lanjut dr. Srie menyarankan, untuk menjaga kelembapan kulit bayi dan terhindar dari iritasi, utamanya pastikan penggunaan produk bayi yang teruji dan halus, menjaga serta meningkatkan kelembapan kulit, juga pastikan tidak merusak keseimbangan pH ataupun microbiome kulit. Karena keseimbangan microbiome kulit merupakan salah satu faktor penting yang berperan pada sistem pertahanan pertama kulit bayi dari pengaruh dunia luar, agar terhindar dari iritasi dan infeksi.
"Bicara kulit bayi, lebih tipis dan selain tipis kulitnya belum optimal. Semua antar selnya masih longgar dan apapun yang dioleskan bisa gampang masuk. Itu kenapa produk bayi harus lembut. Fungsi proteksi paling utama. Kalo proteksi belum sempurna, kita harus pakai produk yang harus membantu," sarannya. (Baca juga: Lagi Hamil? Baiknya Jangan Konsumsi Kunyit ).
"Gunakan produk yang didesain khusus dengan formulasi bayi dengan bahan-bahan lembut, nggak bikin hipoalergenik dan keasamannya sesuai dengan keasaman kulit. Nggak rusak kulit, bisa membersihkan dengan baik dan melembapkan kulit. Cara mengoleskan produknya juga dengan baik," tambahnya.
(tdy)